
“Hadiah Nobel Fisika tahun ini telah membuka peluang untuk mengembangkan teknologi kuantum, termasuk kriptografi kuantum, komputer kuantum, dan sensor kuantum generasi berikutnya,” bunyi pernyataan resmi Akademi.
Akun resmi Hadiah Nobel di platform media sosial X menjelaskan bahwa percobaan para ilmuwan ini “menunjukkan efek mekanika kuantum dari skala mikroskopik ke skala makroskopik.”
Para ilmuwan tersebut melakukan serangkaian percobaan pada pertengahan tahun 1980-an menggunakan sirkuit elektronik yang terbuat dari bahan superkonduktor. Percobaan itu menunjukkan bahwa sifat-sifat mekanika kuantum dapat diwujudkan secara konkret dalam skala yang jauh lebih besar.
Tahun lalu, penghargaan ilmuwan ini diberikan kepada John Hopfield dan Geoffrey Hinton, dua peneliti kecerdasan buatan yang membantu membangun dasar bagi machine learning (pembelajaran mesin).
Penerima penghargaan bergengsi ini di masa lalu antara lain Albert Einstein, Pierre dan Marie Curie, Max Planck, serta Niels Bohr, salah satu perintis teori kuantum.
John Clarke, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan kepada wartawan melalui telepon bahwa pengumuman kemenangannya bersama dua koleganya merupakan “kejutan terbesar dalam hidup saya.”
Clarke memuji dua rekannya karena memberikan “kontribusi luar biasa” terhadap penelitian yang, menurutnya, menjadi dasar bagi berbagai teknologi modern, termasuk fungsi ponsel.


Leave a Reply